Aku hanya diam. Bukan karena tidak ada yang ingin kusampaikan.
Sebaliknya. Terlalu banyak.
Sungguh.
Aku diam,
karena aku terlalu takut.
Aku sengaja mengasingkan diriku. Mengisolasi hidupku dari kenyataan. Aku kesepian di antara ratusan manusia di sekelilingku.
Tapi, ah sudahlah. Aku memilih untuk tetap kesepian.
Namun ada segelintir orang ini yang dengan gampangnya merangkulku. Kemudian berkata, "Kita ini keluarga, bukan?"
Apa iya?
Tak sadar aku mengikuti langkah mereka. Mencoba berbagi sedikit dari banyaknya imajiku.
Hingga kemudian aku sadar. Dan bertanya, inikah jalan yang kupilih? Setidaknya hingga detik ini, iya.
Aku tak juga sadar. Mengapa harus kubimbang. Di saat jawaban jelas tersirat.
Mereka tak membual. Apalagi mendusta. Mereka memang tulus menawarkan uluran tangan, menggandeng, merangkul, dan bahkan menjaga. Karena mereka sungguh sosok-sosok keluarga.
Keluargaku tak sesempit ayah-ibu, kakek-nenek, adik-kakak.
Ada mereka, keluargaku dan di saat yang bersamaan adalah sahabat-sahabatku.
Kuharap ikatan keluarga di antara kita akan terus menguat. Tak cukup rasanya bersama kalian di dunia saja. Kutunggu kalian di akhirat kelak, di surgaNya, aamiin.
Keluargaku,
Dewan Keluarga Masjid Al Furqan SMAN 3 Bandung.